Mengetahui Perbedaan Antara Multiplexer, Demultiplexer, Decorder, dan Encoder pada Rangkaian Logika
Rangkaian Multiplexer
Rangkaian Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data secara otomatis dan memilih salah satu dari inputan tersebut untuk dikeluarkan pada output pada waktu tertentu yang berfungsi sebagai seleksi data. Data input yang terdiri dari beberapa sumber, akan dipilih satu dan dilanjutkan ke suatu saluran yang tunggal. Selain itu, multiplexer memiliki fungsi yang lain yaitu:
- Data rounting atau perjalanan data
- Dapat memilih sebuah alur data dari satu asal sebuah data di antaranya yaitu beberapa asal ke satu tujuan data yang ada.
- Pengurutan dari operasi
- Konversi bilangan pada rangkaian dari pararel ke seri
- Menghasilkan sebuah bentuk gelombang yang ada
- Menghasilkan sebuah fungsi dari logika tersebut
Rangkaian Multiplexer
Rangkaian Demultiplexer
Rangkaian Demultiplexer adalah kebalikan dari rangkaian multiplexer yaitu rangkaian logika yang menerima satu input data yang mendistribusikan input tersebut yang beberapa output yang sudah disediakan. Rangkaian ini disebut perangkat yang mempunyai perangkat yang sedikit input dan banyak output karena yang berfungsi memilih saluran output banyak di jalur input yang sedikit. Seleksi data input dilakukan oleh selector line.
Rangkaian Demultiplexer
Tabel Kebenaran dari Rangkaian Demultiplexer
Encorder
Dalam pengertian encoder secara umum adalah peralatan yang digunakan untuk mempersingkat jalur input yang awalnya berjumlah banyak menjadi output dengan jumlah yang sedikit dan juga untuk memproses yang mengubah data dari satu format ke format lainnya. Secara logika digital yaitu rangkaian kombinasional yang memiliki maksimum 2 pangkat n jalur input dan n merupakan jalur output. Karena mengkode informasi dari input 2n menjadi kode n-bit. Encoder akan menghasilkan kode biner yang setara dengan input yang mana adalah “ Aktif Tinggi “.
Untuk encoder sederhana, dapat diasumsikan bahwa hanya satu jalur input yang aktif pada satu waktu. Sebagai contoh, mari simak enkoder Oktal ke Biner. Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini, oktal ke biner encoder adalah jenis encoder 8 jalur input dan dihasilkan 3 jalur output.
Cara Kerja Encoder
Cara kerja dari encoder yaitu menggunakan berbagai jenis teknologi yang digunakan untuk menghasilkan sinyal termasuk mekanik, magnetik, resistif, dan optik. Dalam pengindraan optik, encoder memberikan umpan balik berdasarkan gangguam cahaya
Gambar di atas menguraikan bagaimana sebuah konstruksi dasar dari incremental rotary encoder menggunakan teknologi optik. Sinar cahaya yang dipancarkan dari LED melewati Code Disk, yang berbentuk dengan garis-garis buram (seperti jari-jari pada roda sepeda).
Saat poros enkoder berputar, sinar cahaya dari LED terputus oleh garis-garis buram pada Code Disk sebelum diambil oleh Fotodetektor Assembly. Ini akan menghasilkan sinyal pulsa dengan: Menyala = on, tidak menyala = off. Sinyal selanjutnya akan dikirim ke counter atau pengontrol, yang kemudian akan mengirim sinyal untuk menghasilkan fungsi yang diinginkan.
Decorder
Decorder adalah rangkaian kombinasi yang mempunyai jalur input n dan maksimum jalur output 2 pangkat n. Salah satu dari output ini akan menjadi "Aktif Tinggi" berdasarkan kombinasi dari input yang ada ketika decoder diaktifkan. Dengan kata lain bahwa decoder adalah rangkaian yang mampu mendeteksi kode tertentu. Output dari decoder tidak lain adalah syarat minimum dari baris variabel input ‘n’, ketika diaktifkan.
Jenis Decoder
Decoder 2 ke 4
Jenis decoder ini memiliki 2 input 4 output. Kita misalkan 2 input yaitu A1 dan A0 dan 4 output yaitu Y3, Y2, Y1 dan Y0. Maka diagram blok decoder 2 ke 4 ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Salah satu dari empat output ini akan menjadi '1' untuk setiap kombinasi input saat diaktifkan, E adalah '1'. Adapaun Tabel Kebenaran dari decoder 2 ke 4 ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Dari tabel kebenaran diatas, kita dapat menulis fungsi Boolean untuk setiap output decoder tersebut
Y3=E.A1.A0
Y2=E.A1.A0′
Y1=E.A1′.A0
Y0=E.A1′.A0′
Setiap output memiliki satu produk. Jadi, secara total ada 4 produk. Kami dapat menerapkan ke-4 produk ini dengan menggunakan empat gerbang AND yang masing-masing memiliki tiga input & dua inverter. Diagram rangkaian dari decoder 2 ke 4 ditunjukkan pada gambar dibawah.
Oleh karena itu, output dari decoder adalah "min terms" dari dua variabel input A1 & A0, ketika aktif, E adalah 1. Jika tidak diaktifkan, E adalah nol, maka semua output decoder adalah sama dengan nol.
Decoder 3 ke 8
Merupakan merancang decoder 3 ke 8 maka kita menggunakan decoder 2 ke 4. Seperti yang telah diketahui decoder 2 ke 4 memiliki 2 input dan 4 output, jadi decoder 3 ke 8 memiliki 3 input yaitu A2, A1 & A0 dan 8 input yaitu Y7 to Y0. Untuk merancang decoder yang lebih tinggi mengguakan decoder yang lebih rendah, kamu bisa menggunakan rumus berikut :
M2/M1
M1 adalah Jumlah ouput decoder yang lebih rendah
M2 adalah Jumlah ouput decoder yang lebih tinggi
Sebagai contoh pada pada decoder 3 ke 8, M1 = 4 dan M2 = 8, maka dengan menggunakan rumus diatas maka jumlah pengatur urutan yang lebih rendah diperlukan sebanyak 2.
Dengan kata lain, diperlukan 2 decoder 2 ke 4 untuk merancang 1 decoder 3 ke 8. Berikut ini adalah diagram bloknya
Input paralel A1 & A0 diterapkan pada setiap decoder 2 ke 4. Komplemen input A2 langsung terhubung aktif, E dengan decoder 2 ke 4 yang bawah untuk mendapatkan output, Y3 sampai Y0. Ini adalah 4 min terms rendah.
Input, A2 langsung terhubung aktif, E dari decoder 2 ke 4 yang atas didapatkan output berupa Y7 ke Y4. Ini adalah 4 min terms tinggi.
Decoder 4 ke 16
Untuk merancang decoder 4 ke 16 maka dapat digunakan decoder 3 ke 8. Seperti yang diketahui Decoder 3 ke 8 memiliki tiga input A2, A1 dan A0 dan delapan output, Y7 ke Y0. Sedangkan decoder 4 ke 16 Decoder memiliki 4 input yaitu A3, A2, A1 dan A0 dan 16 ouput yaitu Y15 hingga Y0.
Dengan menggunakan rumus M2/M1, subtitusikan M1 = 8 dan M2 = 16 maka dbutuhkan sebanyak 2 buah decoder yang lebih rendah.
Dengan kata lain, diperlukan 2 decoder 3 ke 8 untuk merancang 1 decoder 4 ke 16. Berikut ini adalah diagram bloknya.
Input paralel A2, A1 & A0 diterapkan ke masing-masing decoder 3 ke 8 .Komplemen dari input A3 terhubung aktif, E dari decoder 3 ke 8 yang bawah untuk mendapatkan output Y7 hingga Y0, ini adalah 8 min terms rendah. Input A3 terhubung aktif, E dari decoder 3 ke 8 yang atas untuk mendapatkan output Y15 hingga Y8. Ini adalah 8 min terms tinggi.
Sumber
No comments:
Post a Comment