Thursday, April 2, 2020

Manusia dan Kebudayaan


·         Unsur – Unsur yang Membangun Manusia
      Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk  menjelaskan tentang unsur – unsur yang membangun manusia
1)    manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait,yaitu :
a.    jasad,yaitu badan kasar manusia yang nampat pada luasnya,dapat diraba dan difoto,dan menempati ruang dan waktu.
b.    Hayat,yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c.    Ruh,yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan,daya yang bekerja secara spritual dan memahami kebenaran,suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.    Nafs,dalam pengertian diri atau kelakuan,yaitu kesadaran dalam diri sendiri

2)   Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a.    Id,struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak yang merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex,yangs secara instingtual menentukan proses – proses ketidaksadaran.
b. Ego,merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id,seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c.   Superego,merupakan struktur kepribadian yang paling akhir,muncul kira – kira pada usia lima tahun.Dibandingkan dengan id dan ego,yang berkembang secara internal dalam diri individu,superego terbentuk dari lingkungan eksternal.Jadi superego merupakan kesatuan standar – standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang merupakan asimilasi dari pandangan – pandangan orang tua.

·         Hakekat Manusia
a.  Makhluk Ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
      Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,diraba,dirasa,wujudnya konkrit tetapi tidak abadi.Jika manusia itu meninggal,tubuhnya hancur dan lenyap.Jiwa terdapat didalam tubuh,tidak dapat dilihat,tidak dapat diraba,sifatnya abstrak tetapi abadi.Jika manusia meninggal,jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan,dan jiwa tidak mengalami kehancuran.Jiwa adalah roh yang di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

b.  Makhluk Ciptaan Tuhan yang paling sempurna,jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
     Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya,karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal,perasaan,dan kehendak yang terdapat didalam jiwa m manusia.Dengan akal (rasio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.Adanya nilai baik dan buruk,mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan,menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran,keindahan,kebaikan atau sebaliknya.Selanjutnya dengan adanya perasaan,manusia mampu menciptakan kesenian.daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani.Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra,tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang.Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1)    Perasaan Intelektual,yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2)   Perasaan Estetis,yaitu perasaan yang berkalitan dengan keindahan.
3)   Perasaan Etis,yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4)  Perasaan Diri,yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
5)   Perasaan Sosial,yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp  atau hidup bermasyarakat,ikut merasakan kehidupan orang lain.
6) Perasaan Religius,yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
         Adanya kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral.

c.   Makhluk bikokultural,yaitu makhluk hayati yang budayawi
      Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor – faktor hayati dan budayawi.Sebagai makhluk hayati,manusia dapat dipelajari dari segi – segi anatomi,fisiologi atau faal,biokimia,psikobiologi,patologi,genetika,biodemografi,evolusi biologisnya,dan sebagainya.Sebagai makhluk budayawi manusia dapat dipelajari daris segi – segi : Kemasyarakatan,kekerabatan,psikologi sosial,kesenian,ekonomi,perkakas,bahasa,dan sebagainya.

d.  Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi),mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
      Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang dalam konteks kehidupan konkrit adalah makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi),memiliki sifat – sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.

    hidup manusia mempunyai tiga taraf,yaitu estetis,etis,dan religius.Dengan kehidupan estetis,manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan,tarian,nyanyian yang indah.Dengan etis,manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk – bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan.Dengan kehidupan religius,manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan.

·         Kepribadian Bangsa Timur
         Francis L.K Hsu,sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi,ilmu psikologi,ilmu filsafat,dan kesusastraan Cina klasik.Karya tulisnya berjudul Psychological Homeostatis Cina klasik.majalah American Anthropologist,jilid 73 tahun 1971,halaman 23 – 24.

         Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat,dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting,biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.

    Sampai sekarang,ilmu psikologi di negara – negara Barat itu terutama mengembangkan konsep – konsep dan teori – teori mengenai aneka warna isi jiwa,serta metode – metode dan alat – alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu.Sebaliknya,ilmu itu masih kurang mengembangkan konsep – konsep yang dapat menganalisis jaringan berkait antara jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.



·         Bagan – Psiko-sosiogram Manusia

Penjelasan :
1.     Nomor 7 dan 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar.Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam,sehingga tidak disadari lagi oleh individu yang bersangkutan.

2.    Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed Conscious).Lingkaran ini terdiri dari pikiran – pikiran dan gagasan – gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan,tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga dalam lingkungannya.

3.    Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed concious).Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran – pikiran,gagasan – gagasan,dan perasaan – perasaan yang dapat dinyatakaan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya.Pada daerah ini,dibatasi oleh garis yang digambarkan lebih tebal daripada yang lain.Garis itu menggambarkan batas dari alam jiwa individu yang dalam ilmu psikologi disebut personality atau kepribadian.

4.    Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib,mengandung konsepsi tentang orang – orang,binatang – binatang,atau benda – benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib,yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan batin atau dikejar – kejar oleh kesedihan dan oleh masalah – masalah hidup yang menyulitkan.

5.    Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna,tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra,melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang,binatang,atau benda – benda itu bagi dirinya.

6.    Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh,terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia,benda – benda,alat – alat,pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri,tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari – hari.

7.    Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar,terdiri dari pikiran – pikiran dan anggapan – anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1,hanya bedanya terdiri dari pikiran – pikiran dan anggapan – anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan masa bodoh.

·         Pengertian Kebudayaan
      Dua orang antropologi terkemuka yaitu Melville J.Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus.

       Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal.Dalam bahasa latin,kebudayaan berasal dari kata colere,yang berarti mengolah tanah.Jadi kebudayaan secara umum dapa dijadikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya;atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya”.Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari,mengacu pada pola – pola perilaku yang ditularkan secara sosial yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu (Keesing,jilid 1,1989;hal 68).


·         Tokoh – Tokoh Kebudayaan
1.     E.B.Tylor (1871) = “Kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup
pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat istiadat,dan kemampuan – kemampuan lain serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

2.    Selo Sumarjan dan Soelaieman Soemardi merumuskan “Kebudayaan sebagai semua hasil karya,rasa,dan cipta masyarakat.

3.    Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.

4.    A.L Krober dan C.Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah menifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas – luasnya dan terdiri atas berbagai pola,bertingkah laku mantap,pikiran,perasaan,dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol – simbol yang menyusun pencapaiannya secara benda – benda materi,pusat esensi kebudayaan terdiri atas tardisi dan cita – cita atau paham,dan terutama keterikatan terhadap nilai – nilai.

5.   C.A.Van Peursen mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang,dan kehidupan setiap kelompok orang – orang,berlainan dengan hewan – hewan,maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam,melainkan selalu mengubah alam.

·         Tujuh Unsur Kebudayaan Universal
     C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :
1)    Sistem Religi = merupakan produk manusia sebagai homo religius.
2)   Sistem Organisasi Kemasyarakatan = merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.
3)   Sistem Pengetahuan = merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
4) Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi = merupakan produk manusia sebagain homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5)   Sistem Teknologi dan Peralatan = merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
6)   Bahasa = merupakan produk dari manusia sebagain homo longuens.
7)   Kesenian = merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.
          Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya.Pendapat umum mengatakan,bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya.Pertama,kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat dirasakan saja.Kedua,kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja.

·         Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya,kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
1.     Kompleks gagasan,konsep,dan pikiran manusia
Wujud ini disebut budaya,sifatnya abstrak,tidak dapat dilihat,dan berpusat pada kepala – kepala manusia yang menganutnya,atau dengan perkataan lain,dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2.    Kompleks Aktivitas
Berupa aktivita manusia yang saling berinteraksi,bersifat kongkret,dapat diamati atau diobservasi.
3.    Wujud Sebagai Benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

·         Orientasi Nilai Budaya
      Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai.Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia,secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia,yaitu :
1.     Hakekat hidup Manusia (HM)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern : ada yang berusaha untuk memadamkan hidup,ada pula yang dengan pola – pola kelakuan tertentu menganggap hidu sebagai suatu hal yang baik,”mengisi hidup”
2.    Hakekat Karya manusia (HK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda – beda,diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup,karya memberikan kedudukan atau kehormatan,karya merupakan gerak hidup untuk menambah kerya lagi.
3.    Hakekat Waktu Manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda;ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau,ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.
4.    Hakekat Alam Manusia (MA)
Ada kebudayaa yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin,ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
5.    Hakekat hubungan Manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia,baik secara horinzontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh – tokoh).Ada pula yange berpandangan individualis (menilai tinggi kekuatan sendiri).

·         Perubahan Kebudayaan
        Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah,sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya.

      Tidak ada kebudayaan yang statis,semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi.Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan – hubungan dengan manusia lainnya.Artinya,karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat.

Terjadi gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab – sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri,misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.    Sebab – sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
     Perubahan ini,selain karena jumlah penduduk dan komposisinya,juga karena adanya difusi kebudayaan,penemuan – penemuan baru,khususnya teknologi dan inovasi.
      Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa – msa silam.Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat – masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan – hubungan,mungkin dalam lapangan perdagangan,pemerintah dan sebagainya.Pada saat itulah unsur – unsur masing – masing kebudayaan saling menyusup.Proses mingrasi besar – besaran,dahulu kala,mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi adalah :
A.   Unsur – unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
B.    Unsur – unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
C.    Individu – individu manakah yang cepat menerima unsur – unsur yang baru
D.   Ketegangan – ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut

Pada umumnya unsur – unsur kebudayaan asing yang mudah adalah :
a.    Unsur kebudayaan keberadaan seperti penalaran yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
b. Unsur – unsur yang terbukti membawa manfaat besar,misalnya radio,komputer,telephone yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat komunikasi.
c.    Unsur – unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur – unsur tersebut.

Unsur – unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat misalnya :
a.    Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi,fasalfah hidup,dan lain – lain.
b.    Unsur – unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayan baru diantaranya :
1.     Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang – orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.  Jika pandangan hidup dan nilai – nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai – nilai agama,dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada,maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3.   Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
4.  Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur – unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan baru.
5.  Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas,dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkuta.

·         Kaitan Manusia dan Kebudayaan
    Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupaka obyek yang dilaksanakan manusia.

     Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.Manusia menciptakan kebudayaan dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan – hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan.Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia,setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.Apa yang tercangkup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya

      Dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,maksudnya saling terkait satu sama lain.Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Eksternalisasi,yaitu proses dimana manusia mengekspresika dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi,yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif,yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan beradapan dengan manusia.
3.    Internalisasi,yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.


Sumber :
Nugroho,Widyo,dan Achmad Muchji.1994.MKDU : Ilmu Budaya Dasar.Jakarta : Gunadarma



Ilmu Budaya Dasar


·         Pengertian Ilmu Budaya Dasar (IBD)
    Pengertian Ilmu Budaya Dasar secara sederhana yaitu pengetahuan yang memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan.

          Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”.Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia,berbudaya dan halus.Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi,lebih berbudaya dan halus.Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai – nilai yaitu nilai – nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.Supaya manusia bisa menjadi humanus,mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

·         Tujuan Ilmu Budaya Dasar
         Penyajian mata kulial Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan.Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli – ahli dalam salah satu bidang keahlian yang teramsuk didalam pengetahuan budaya (The Humanities),akan tetapi ilmu budaya dasar semata – mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai – nilai budaya,baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya,maupun yang menyangku dirinya sendiri.
       Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut,Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1) Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya,sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2)   Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan – persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3)   Mengusahakan agar mahasiswa,sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing – masing,tidak jatuh ke dalam sifat – sifat kedaerahan dan perkotaan disiplin yang ketat.
4)   Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.Dengan memiliki satu bekal yang sama,para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
            
·         Tiga Kelompok Ilmu Pengetahuan
      Untuk mengetahui bahwa Ilmu budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya,terlebih dahulu perlu diketahui kelompok ilmu pengetahuan.Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar,yaitu :
1)    Ilmu – Ilmu Alamiah (Natural Science)
         Ilmu – ilmu alamiah bertujuan untuk mengkaji keteraturan – keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.Untuk mengkaji hal tersebut digunakan metode ilmiah.Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan – keteratuan itu,lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.hasil analisis tersebut kemudian dibuat prediksi.

2)   Ilmu – Ilmu Sosial (Social Science)
        Ilmu – ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan – keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.Untuk mengkaji hal tersebut digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu – ilmu alamiah.Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar,hanya mendekati kebenaran.Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat.

3)   Pengetahuan Budaya (The Humanities)
     Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan – kenyataan yang bersifat manusiawi.Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa – peristiwa dan pernyataan – pernyataan yang bersifat unik,kemudian diberi arti.Peristiwa – peristiwa dan pernyataan – pernyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan – tulisan.Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah,hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.

·   Persamaan dan Perbendaan Ilmu Budaya Dasar (IBD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
   Persamaan Ilmu Budaya Dasar dengan Ilmu Pengetahuan Sosial :
  1. Merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran.
  2. Mempunyai materi-materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

Perbedaan Ilmu Budaya Dasar dengan Ilmu Pengetahuan Sosial :
  1.  Ilmu Budaya Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahun  Sosial diberikan di sekolah dasar.
  2. Ilmu Budaya Dasar diarahkan pada pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan pada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
Sumber :
Nugroho,Widyo,dan Achmad Muchji.1994.MKDU : Ilmu Budaya Dasar.Jakarta : Gunadarma















Tugas Pemrograman Multimedia

Tentang Multimedia Kata multimedia menurut Ashar (Ashar, 2012), berasal dari 2 kata yaitu multi berarti banyak, sedangkan kata media atau be...